4 TANAMAN PENGUSIR NYAMUK
Sumber: http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8825


Terganggu oleh kehadiran nyamuk? Kini, Anda tak perlu repot menyemprotkan
insektisida yang belum tentu aman. Gunakan saja tanaman pengusir nyamuk.

Belakangan, wabah demam berdarah dengue (DBD) kembali merebak di beberapa
daerah. DBD adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan virus dengueterutama
menyerang anak-anak. Tanda-tandanya antara lain demam tinggi mendadak, dengan
manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan syok dan kematian.
Pemberantasan nyamuk biasanya dengan menggunakan insektisida sintesis sebagai
racun serangga, entah itu obat nyamuk semprot, obat nyamuk bakar, maupun obat
antinyamuk yang dioleskan, yang tentu saja mengandung senyawa kimia.

Selain obat nyamuk yang banyak dijual, ada pula tanaman antinyamuk yang lebih
aman. Beberapa di antaranya tanaman zodia, geranium, lavender, dan serai
wangi. Mau tahu kayak apa tanaman itu?

GERANIUM
Kalau zodia lebih banyak ditanam di dalam pot, maka geranium lazim ditanam
outdoor, meskipun cara penggunaannya sama, yakni dengan menggoyang-goyang
helaian daun, atau tertiup oleh angin maupun kipas angin, lalu keluar bau
wangi yang khas (agak langu). Bau tersebut berasal dari kandungan yang
dimiliki geranium, yakni zat citronella. Nah, citronella inilah yang mampu
mengusir nyamuk.

Tanaman geranium (Pelargonium citrosa) tumbuh merumpun, banyak anakan. Daunnya
hijau, berbentuk menjangkar (menyerupai jangkar), tepi daun bergerigi.
Batangnya banyak mengandung air. Lazimnya diperbanyak dengan menggunakan stek
anakan.

Tanaman geranium sekurang-kurangnya memiliki tiga varian, yakni Citrosa
mosquito fighter, Cirosa queen of lemon, dan Citrosa lady diana. Citrosa
mosquito fighter dulu-dulunya cukup mudah ditemukan di kawasan sekitar
Bandung dan Sukabumi. Tumbuh liar di seputar sawah dan digunakan oleh
orang-orang kampung. Daunnya diambil lalu diselipkan di antara pakaian dalam
almari. Khasiatnya mampu mengusir nyamuk dan ngengat, juga memberikan aroma
khas. Sekarang, tanaman ini kembali diburu orang, terlebih di zaman dimana
pola hidup "kembali ke alam" makin ngetren.

LAVENDER
Penampilan bunga lavender memang amat menarik. Bunganya berwarna ungu
kecil-kecil. Bunga ini mengeluarkan aroma wangi. Bunga ini sering
digosok-gosok ke tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk. Perbanyakan tanaman
lavender (Lavandula angustifolia) biasanya dengan menggunakan bijinya.
Biji-biji yang tua dan sehat disemaikan. Bila sudah tumbuh, dipindahkan ke
polybag. Ketika tingginya mencapai 15 - 20 cm, dapat dipindahkan ke dalam pot
atau ditanam di halaman rumah.

Keberadaan tanaman lavender mengundang para penyuling minyak atsiri untuk
menyuling bunganya. Minyak lavender memang sering dipakai sebagai
aromaterapi. Bahkan, di beberapa rumah, minyak lavender ini ditempatkan di
ruang tamu


SERAI WANGI
Selama ini, serai wangi dipakai untuk bumbu masak dan bahan pencampur jamu.
Namun, ternyata serai wangi terutama batang dan daun bisa pula dimanfaatkan
sebagai pengusir nyamuk. Ya, pasalnya tanaman serai wangi ini mengandung
zat-zat seperti geraniol, metilheptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol,
asam-asam organik, dan terutama adalah sitronelal. Zat sitronelal ini
memiliki sifat racun kontak. Sebagai racun kontak, ia dapat menyebabkan
kematian akibat kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh nyamuk
kekurangan cairan.

Secara sederhana kita dapat membuat ekstrak serai wangi. Caranya, sediakan 1
kg daun dan batang serai wangi, lalu cuci dan tiriskan sampai kering.
Masukkan dalam blender, lalu haluskan. Masukkan hasil blenderan ke dalam 250
ml air, lantas rendam selama semalam. Setelah itu, saring dan masukkan ke
dalam botol, lalu encerkan dengan aquades.
Untuk menggunakannya, tuangkan ekstrak serai wangi ke dalam alat penyemprot,
lalu semprotkan ke tempat dimana nyamuk-nyamuk bersembunyi.

Tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus) tumbuh berumpun dengan tinggi sekitar
50 - 100 cm. Daun tunggal berjumbai, panjang sampai 1 meter, lebar 1,5 cm,
bagian bawahnya agak kasar, tulang daun sejajar. Batang tidak berkayu,
berusuk-rusuk pendek, dan berwarna putih. Akarnya serabut.

Perbanyakan dilakukan dengan pemisahan stek anakan. Stek diperoleh dengan cara
memecah rumpun yang berukuran besar namun tidak beruas. Poting sebagian daun
stek atau kurangi hingga 3 - 5 cm dari pelepah daun. Sebagian akar juga
dikurangi dan tinggalkan sekitar 2,5 cm di bawah leher akar. Setelah itu,
ditanam di halaman rumah.

ZODIA
Orang Papua terbiasa menggosok kulitnya dengan dedaunan tertentu sebelum masuk
ke hutan. Maksudnya agar terlindungi dari serangan serangga, khususnya
nyamuk. Daun-daun tersebut berasal dari tanaman yang disebut zodia (Evodia
suaveolens). Kita ketahui, zodia ini tanaman asli Indonesia yang berasal dari
Papua.

Kenapa nyamuk takut pada zodia? Tanaman zodia termasuk famili Rutaceae.Ia
mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine. Menurut Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari daun zodia mengandung
linalool 46 persen dan apinene
13,26 persen. Nah, linalool inilah yang berfungsi sebagai pengusir nyamuk.
Menurut Agus Kardinan (2004), daun zodia mampu menghalau nyamuk selama 6 jam,
dengan daya halau (daya proteksi) sebesar lebih dari 70 persen. Selain
efektif mengusir nyamuk, belakangan ini para ilmuwan menemukan khasiat lain
dari zodia, misalnya penyembuh sakit kepala, disentri, dan pembunuh sel
kanker. Bunganya pun dapat dijadikan obat gosok untuk mengobati masuk angin.

Zodia akan mengeluarkan aroma bila daun-daunnya saling menggosok. Letakkan
tanaman di sekitar tempat angin masuk dalam ruangan, bisa juga di sudut
ruangan tertentu, kemudian tiup dengan kipas angin. Aroma yang cukup wangi
pun akan keluar. Namun demikian, kita tetap harus waspada. Seandainya tanaman
zodia diletakkan di ruangan yang sempit dan sedikit sirkulasi udara,
bisa-bisa orang yang ada di dalamnya pun pusing atau mabuk.

Lazimnya, tanaman ini ditanam dalam pot, dan digunakan sebagai tanaman dalam
ruangan (indoor plant). Namun, baik juga bisa langsung ditanam di halaman
rumah. Bahkan, bisa memberikan kesejukan tersendiri. Tinggi tanaman bila
dibiarkan bebas di lapangan bisa mencapai 200 cm. Daunnya cantik sekali,
hijau agak kekuningan, pipih panjang tapi lentur, dan menyejukkan mata yang
memandang.

Tanaman zodia juga cukup mudah diperbanyak, kok, baik melalui stek ranting
maupun bijinya. Ketika sudah berbunga dan berbiji, biji zodia akan jatuh dan
tumbuh di sekitarnya. Hanya saja, fase pertumbuhan membutuhkan perhatian
tersendiri. Bila langsung kena sinar matahari, bisa-bisa malah mati.
Sebaliknya, bila kurang sinar matahari justru pertumbuhannya tidak sehat.
Tanaman ini akan tumbuh subur bila dikembangkan di daerah yang cukup dingin.

------------


Tanaman Pengusir Nyamuk DBD
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0705/03/hikmah/lainnya04.htm


KEDATANGAN musim hujan memang membahagiakan. Tapi, di sisi lain, genangan
airnya bisa meningkatkan jumlah anggota keluarga besar nyamuk, termasuk jenis
Aedes aegepty, si biang keladi penyakit demam berdarah (DBD). Kalau pun tidak
membahayakan kesehatan, nyamuk "biasa" tak kalah menjengkelkan, lantaran
mengganggu tidur dan gigitannya membuat gatal-gatal.

Repotnya, menghalau makhluk terbang ini dengan obat nyamuk, terkadang bisa
memicu efek samping seperti sesak napas atau pedih pada mata. Tapi, tak usah
cemas, kita bisa menggunakan obat nyamuk "hidup" yang sedap dipandang
sekaligus ramah lingkungan. Tak membutuhkan tenaga listrik, tanpa asap, tak
mengandung minyak tanah, dan sama sekali tidak mencemari udara di dalam
rumah. Ya, apalagi kalau bukan tanaman anti nyamuk!

Radar nyamuk

Penelitian membuktikan, nyamuk sangat membenci beberapa jenis tumbuhan, di
antaranya geranium (Pelorgonium graveolens). Pasalnya, tanaman ini berisi
bahan aktif geraniol dan sitroneol yang sering dipakai sebagai campuran sabun
mandi maupun sampo. Bahkan minyak atsiri geranium biasa digunakan untuk aroma
terapi. Ia sangat cocok sebagai hiasan atau pajangan. karena tampilannya
cantik, dengan helaian daun menjari, mirip daun pare.

Bila sudah musimnya, akan muncul bunga-bunga kecil warna ungu, merah muda,
atau putih. Aromanya semerbak, tapi amat dibenci nyamuk.

Selain geranium, zodia (Evodia suaveolens) juga bikin nyamuk stres, dan
akhirnya kabur. Tingginya sekitar 30 cm hingga 2 m, dengan daun hijau
mengilap berbentuk panjang. Bunganya berukuran mungil, putih kekuningan. Ia
bisa ditanam dalam pot maupun kebun. Cara mengembangkannya pun mudah saja,
dengan menebarkan bijinya.

Sudah lama masyarakat Papua menggunakan tumbuhan perdu famili Rutaceae ini
sebagai pengusir serangga, lantaran baunya tajam dan menyengat. Tak hanya
nyamuk, lalat pun bakal menjauh. Aroma yang memabukkan serangga itu berasal
dari zat evodiamine dan rutaecarpine.

Selain zodia dan geranium, selasih (Acimum sp.) juga termasuk kelompok tanaman
yang dimusuhi nyamuk. Tanaman ini beraroma tajam, memicu rasa pusing kalau
banyak dihirup, lantaran mengandung geraniol, eugenol, linalal, dan metil
eugenol.

Atau, kalau menginginkan ruangan lebih harum, rosemary (Rosmarinus
officinalis) bisa jadi pilihan. Tanaman ini menebar aroma wangi, sekaligus
mengacaukan penciuman dan daya efektivitas "radar" sang nyamuk. Bunganya
kecil-kecil warna ungu, daun berbentuk jarum tapi lembut, panjang 2-2,5 cm.
Bisa diperbanyak dengan stek batang.

Tanaman famili lamiaceae ini perlu cukup air dan sinar matahari. Untuk
dipajang dalam ruangan, sebaiknya diposisikan dekat jendela, agar mendapat
sinar matahari.

Tempat favorit

Kelompok tanaman antinyamuk menebar aroma yang mengandung zat-zat bersifat
repellent (dibenci serangga). Aroma itu akan mendominasi udara di sekitarnya.

Bila ingin lebih efektif, simpanlah tanaman di tempat-tempat favorit para
nyamuk seperti pojok-pojok gelap dekat gantungan baju, kolong meja, atau
lemari. Tapi jangan meletakkan tanaman ini di kamar tidur pada malam hari.
Pasalnya, tanaman akan menyedot oksigen yang kita butuhkan.

Banyak sedikitnya tanaman tergantung luas ruangan. Memang belum ada penelitian
tentang perbandingan luas ruangan dengan jumlah tanaman. Yang pasti, kalau
ruangan luas, tentu perlu tanaman lebih banyak agar zat repellent bisa
bekerja maksimal.

Bila ruangan sempit, letakkan tanaman di luar, dekat pintu atau jendela.
Dengan begitu, aroma antinyamuk bisa dengan masuk ke dalam rumah secara
leluasa.

Cara merawat tanaman antiserangga ini mudah saja. Siramlah secara teratur, dan
usahakan mencukupi kebutuhan gizinya dengan membubuhi pupuk kandang atau
kompos sebulan sekali, dan mendapatkan sinar matahari secukupnya. Lakukan
pula pemangkasan secara teratur agar penampilannya selalu cantik.
(els/sumber: Pure Traditional Pharmacology) *


Pair of Vintage Old School Fru